Singapura merupakan salah satu Negara Maju di benua Asia |
A.
Negara Maju.
Negara Maju adalah sebutan bagi
negara yang memiliki standar kehidupan yang relatif
tinggi yang dicapai melalui
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengolah seluruh
sumber daya (SDA maupun SDM) yang ada secara optimal, dengan demikian, negara
tersebut memiliki tingkat perekonomian yang tinggi dan rakyatnya makmur dan
sejahtera.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Negara Maju adalah negara yang industrinya merupakan tiang utama
perekonomian, pendapatan per kapita relatif tinggi, teknologi berkembang, pertumbuhan
penduduk relatif kecil, dan sumber daya alam terolah dan terawat. Menurut
beberapa pengertian di atas, suatu negara dapat dikategorikan sebagai Negara
Maju apabila :
1.
Memiliki pendapatan
per kapita yang tinggi.
Pendapatan per kapita adalah ukuran standar hidup suatu negara yang
diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduknya.
Pendapatan per kapita menggambarkan keadaaan ekonomi suatu negara. Apabila
pendapatan per kapita suatu negara tinggi, maka negara tersebut bisa
dikategorikan sebagai negara maju. Begitu juga sebaliknya.
Negara maju memiliki pendapatan per kapita yang tinggi dikarenakan negara
tersebut mampu mengoptimalkan semua sumber daya perekonomian yang dimilikinya
untuk menciptakan pendapatan.
2.
Tingkat kemiskinan yang
rendah.
Di negara maju, kesejahteraan penduduknya sudah terjamin. Hal ini
menyebabkan jumlah penduduk miskin sangat rendah di negara tersebut. Semua
penduduk di negara tersebut oleh pemerintah negara tersebut diberi jaminan
sosial dalam jumlah yang memadai sehingga penduduk tersebut tidak akan kehilangan
pendapatannya. Jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah bentuknya pun
bervariasi, mulai dari berbentuk berupa dibangunnya sarana dan prasarana
sosial, infrastruktur sosial, dibuatnya layanan kesehatan berupa asuransi dan
kartu berobat, dan lain – lain.
3.
Laju pertumbuhan
penduduk yang rendah.
Rata – rata pertumbuhan penduduk di negara maju sangat rendah, kurang
dari satu persen. Bahkan ada beberapa negara maju yang angka pertumbuhan
penduduknya negatif. Hal ini disebabkan karena :
# masyarakatnya
menganggap jika memiliki anak dalam jumlah banyak akan menghambar kariernya.
# masyarakatnya sudah
disibukkan dengan pekerjaannya sehingga mengurangi kesempatan untuk memiliki
anak.
# masyarakatnya cenderung
menunda usia perkawinan sehingga kemungkinan memiliki anak terbatas (rata –
rata usia menikah relatif lebih tinggi).
# kecanggihan teknologi
kedokteran dan banyaknya alat dan obat – obatan penunda kehamilan.
Rendahnya
tingkat pertumbuhan penduduk menyebabkan komposisi penduduk di negara maju
didominasi oleh golongan tua (dewasa). Angka ketergantungan usia nonproduktif
terhadap usia produktif pun menjadi rendah. Dengan jumlah tanggungan yang
kecil, keluarga-keluarga di negara maju bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
lebih baik.
4.
Tingkat pendidikan
penduduk yang tinggi.
Tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dari rata – rata lama sekolah
yang dicapai penduduk. Rata – rata lama sekolah di Negara Maju lebih tinggi
daripada di Negara Berkembang. Hal ini dimungkinkan karena Negara Maju mampu
membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan warga negara juga memiliki
pendapatan yang tinggi sehingga mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang
tertinggi.
Indikator pendidikan dapat dilihat juga dari angka partisipasi penduduk
dalam pendidkan. Di negara maju, hampir semua warganya mampu menamatkan pendidikan
sampai jenjang sekolah menengah atas, bahkan sampai perguruan tinggi. Karena
itu, angka melek hurufnya tinggi.
5.
Kemajuan teknologi
yang tinggi.
Teknologi memegang
peranan penting dalam kehidupan masyarakat di negara maju. Teknologi ini
berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui. Penemuan teknologi di negara maju akan
menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lainnya.
Perkembangan
industri di negara maju didorong oleh kemajuan teknologi. Eksploitasi
(pemanfaatan) sumber daya alam makin mudah dan cepat dengan bantuan teknologi
sehingga mampu memberikan hasil yang optimal. Bahkan, negara yang tidak
memiliki sumber daya alam pun, dengan teknologinya, mereka mampu mengolah
sumber daya alam yang didatangkan dari negara lain sehingga memiliki nilai
ekonomis yang tinggi.
6.
Keadaan sosial
budaya yang lebih maju.
Masyarakat di negara maju memiliki pola pikir yang logis. Mereka tidak
percaya dengan hal – hal mistis dan takhyul. Bagi mereka, keberhasilan hanya
bisa diperoleh dengan kerja keras dan penuh perencanaan.
7.
Kegiatan industri
dan jasa berkembang pesat.
Kegiatan perekonomian di Negara Maju didominasi oleh kegiatan Industri |
Kegiatan perekonomian sektor industri dan jasa di negara maju berkembang
sangat pesat sehingga banyak penduduk yang bekerja di sektor ini. Sementara
itu, sektor pertanian di negara maju dilakukan secara mekanisasi (menggunakan
teknologi tinggi) sehingga sedikit menyerap tenaga kerja dan bisa lebih
produktif lagi dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
B.
Negara
Berkembang.
Negara Berkembang adalah negara yang memiliki standar hidup
yang masih relatif rendah disebabkan karena tingkat perekonomian negara
tersebut masih rendah, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung
masih rendah, sumber daya alam kurang dikelola secara baik dan menyeluruh dan
belum menggunakan teknologi yang maju untuk mengelolanya, kualitas sumber daya
manusianya masih rendah, dan tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Negara Berkembang
adalah negara yang ciri – cirinya, antara lain, pertanian tradisional merupakan
faktor produksi primer, industri belum berkembang, jumlah dan tingkat
pertumbuhan penduduk besar, pendapatan per kapita rendah, serta sumber alam
belum banyak yang terolah. Menurut beberapa pengertian di atas, suatu negara
dikategorikan sebagai Negara berkembang apabila :
1.
Pendapatan per kapita
masih rendah.
Berbeda di negara maju, pendapatan per kapita negara berkembang masih
rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya usaha untuk mengolah sumber daya
yang ada untuk dijadikan sumber pendapatan. Karena rendahnya pendapatan yang
didapat oleh negara, membuat rakyat di negara tersebut kurang sejahtera.
2.
Tingginya angka
kemiskinan.
Berbeda dengan di negara maju, di negara berkembang masih banyak terdapat
orang – orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka memiliki pendapatan
yang rendah. Sebagian besar pendapatan itu dibelanjakan untuk makanan dan
kebutuhan pokok lainnya. Hampir tidak ada sisa pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan sekunder, apalagi untuk kemewahan dan kenyamanan hidup. Penduduk di
negara berkembang sering mengalami masalah kekurangan gizi, kesehatan, dan lain
– lain. Rumah – rumah penduduk masih sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan
tidak layak huni. Pakaian yang dipakai juga bisa dikatakan tidak layak pakai.
3.
Laju pertumbuhan
penduduk tinggi.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu ciri dari
negara berkembang. Ada banyak fantor yang menyebabkan tingginya laju
pertumbuhan penduduk, seperti : rendahnya pengetahuan penduduk, masih
kuatnya kepercayaan, pengaruh adat, dan tradisi, bayak penduduk yang menikah di
usia muda, dan lain sebagainya.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan komposisi penduduk di
Negara Berkembang didominasi oleh golongan muda. Komposisi seperti ini sangat
mengganggu perekonomian karena jumlah tanggungan keluarga akan semakin besar. Hal
ini akan menyebabkan keluarga semakin sulit untuk menabung uangnya untuk
investasi karena sebagian besar pendapatannya sudah dihabiskan untuk kebutuhan
hidup keluarganya.
4.
Tingkat
pendidikan penduduk rendah.
Biasanya, di Negara Berkembang, masih banyak penduduknya yang belum bahkan
tidak memperoleh pendidikan sampai tingkat tinggi. Penyebabnya, yaitu :
kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, kurangnya pendapatan yang
diperoleh penduduk untuk mengenyam pendidikan, kurangnya sumber daya manusia
yang terlatih, dan banyak penyebab lainnya. Oleh karena tingkat pendidikan yang
rendah, belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.
5.
Teknologi masih
belum berkembang pesat.
Teknologi yang dipakai di negara berkembang masih sangat sederhana.
Pengembangan riset untuk kemajuan teknologi di negara berkembang masih kurang.
Selain itu, dana yang tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga
tidak tersedia. Belum lagi kualitas sumber daya manusia yang rendah ternyata
tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di negara berkembang.
6.
Keadaan sosial
budaya yang masih rendah.
Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan
dan nilai - nilai tradisional yang
kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan. Mereka mempercayai
hal – hal diluar logika. Penduduk di negara berkembang juga sulit menerima dan
mengolah nilai – nilai baru yang muncul sebagai dampak pembangunan serta
perubahan.
7.
Kegiatan
perekonomian masih bergantung pada sektor pertanian.
Sebagian besar penduduk di negara berkembang menggantungkan hidupnya pada
sektor pertanian. Meskipun begitu, di negara berkembang juga telah berkembang
sektor industri meskipun tidak sepesat di negara maju.
Sektor pertanian di negara berkembang masih dikelola secara tradisional.
Penduduk di negara berkembang masih enggan menggunakan teknologi pertanian
terbaru untuk lebih memproduktifkan lagi kegiatannya. Sehingga kegiatan
pertanian di negara berkembang menjadi kurang produktif.
Komentar
Posting Komentar