Negara Maju dan Negara Berkembang (Pengertian dan Karakteristiknya)


Singapura merupakan salah satu Negara Maju di benua Asia

Singapura adalah salah satu tetangga Indonesia. Luas wilayah Singapura sangat kecil apabila dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia. Begitu juga dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Namun, keadaan ekonomi negara tersebut sangat bagus dan memiliki pendapatan per kapita yang tinggi apabila dibandingkan dengan saudara – saudaranya di kawasan Asia Tenggara sehingga menjadikan Singapura sebagai Negara Maju di kawasan Asia Tenggara. Apa yang menyebabkan Indonesia belum meraih predikat sebagai Negara Maju? Apa itu Negara Maju? Apa itu Negara Berkembang? Mengapa suatu negara dapat dikatakan sebagai Negara Maju dan Negara Berkembang? Apa saja contoh – contoh Negara Maju dan Negara Berkembang? Berikut penjelasannya!
A.      Negara Maju.
Negara Maju adalah sebutan bagi negara yang memiliki standar kehidupan yang relatif
tinggi yang dicapai melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengolah seluruh sumber daya (SDA maupun SDM) yang ada secara optimal, dengan demikian, negara tersebut memiliki tingkat perekonomian yang tinggi dan rakyatnya makmur dan sejahtera.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Negara Maju adalah negara yang industrinya merupakan tiang utama perekonomian, pendapatan per kapita relatif tinggi, teknologi berkembang, pertumbuhan penduduk relatif kecil, dan sumber daya alam terolah dan terawat. Menurut beberapa pengertian di atas, suatu negara dapat dikategorikan sebagai Negara Maju apabila :
1.       Memiliki pendapatan per kapita yang tinggi.
Pendapatan per kapita adalah ukuran standar hidup suatu negara yang diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduknya. Pendapatan per kapita menggambarkan keadaaan ekonomi suatu negara. Apabila pendapatan per kapita suatu negara tinggi, maka negara tersebut bisa dikategorikan sebagai negara maju. Begitu juga sebaliknya.
Negara maju memiliki pendapatan per kapita yang tinggi dikarenakan negara tersebut mampu mengoptimalkan semua sumber daya perekonomian yang dimilikinya untuk menciptakan pendapatan.
2.       Tingkat kemiskinan yang rendah.
Di negara maju, kesejahteraan penduduknya sudah terjamin. Hal ini menyebabkan jumlah penduduk miskin sangat rendah di negara tersebut. Semua penduduk di negara tersebut oleh pemerintah negara tersebut diberi jaminan sosial dalam jumlah yang memadai sehingga penduduk tersebut tidak akan kehilangan pendapatannya. Jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah bentuknya pun bervariasi, mulai dari berbentuk berupa dibangunnya sarana dan prasarana sosial, infrastruktur sosial, dibuatnya layanan kesehatan berupa asuransi dan kartu berobat, dan lain – lain.
3.       Laju pertumbuhan penduduk yang rendah.
Rata – rata pertumbuhan penduduk di negara maju sangat rendah, kurang dari satu persen. Bahkan ada beberapa negara maju yang angka pertumbuhan penduduknya negatif. Hal ini disebabkan karena :
#    masyarakatnya menganggap jika memiliki anak dalam jumlah banyak akan menghambar kariernya.
#    masyarakatnya sudah disibukkan dengan pekerjaannya sehingga mengurangi kesempatan untuk memiliki anak.
#    masyarakatnya cenderung menunda usia perkawinan sehingga kemungkinan memiliki anak terbatas (rata – rata usia menikah relatif lebih tinggi).
#    kecanggihan teknologi kedokteran dan banyaknya alat dan obat – obatan penunda kehamilan.
Rendahnya tingkat pertumbuhan penduduk menyebabkan komposisi penduduk di negara maju didominasi oleh golongan tua (dewasa). Angka ketergantungan usia nonproduktif terhadap usia produktif pun menjadi rendah. Dengan jumlah tanggungan yang kecil, keluarga-keluarga di negara maju bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik.
4.       Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi.
Tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dari rata – rata lama sekolah yang dicapai penduduk. Rata – rata lama sekolah di Negara Maju lebih tinggi daripada di Negara Berkembang. Hal ini dimungkinkan karena Negara Maju mampu membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan warga negara juga memiliki pendapatan yang tinggi sehingga mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang tertinggi.
Indikator pendidikan dapat dilihat juga dari angka partisipasi penduduk dalam pendidkan. Di negara maju, hampir semua warganya mampu menamatkan pendidikan sampai jenjang sekolah menengah atas, bahkan sampai perguruan tinggi. Karena itu, angka melek hurufnya tinggi.
5.       Kemajuan teknologi yang tinggi.
Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat di negara maju. Teknologi ini berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui.  Penemuan teknologi di negara maju akan menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lainnya.
Perkembangan industri di negara maju didorong oleh kemajuan teknologi. Eksploitasi (pemanfaatan) sumber daya alam makin mudah dan cepat dengan bantuan teknologi sehingga mampu memberikan hasil yang optimal. Bahkan, negara yang tidak memiliki sumber daya alam pun, dengan teknologinya, mereka mampu mengolah sumber daya alam yang didatangkan dari negara lain sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
6.       Keadaan sosial budaya yang lebih maju.
Masyarakat di negara maju memiliki pola pikir yang logis. Mereka tidak percaya dengan hal – hal mistis dan takhyul. Bagi mereka, keberhasilan hanya bisa diperoleh dengan kerja keras dan penuh perencanaan.
7.       Kegiatan industri dan jasa berkembang pesat.
Kegiatan perekonomian di Negara Maju didominasi oleh kegiatan Industri
Kegiatan perekonomian sektor industri dan jasa di negara maju berkembang sangat pesat sehingga banyak penduduk yang bekerja di sektor ini. Sementara itu, sektor pertanian di negara maju dilakukan secara mekanisasi (menggunakan teknologi tinggi) sehingga sedikit menyerap tenaga kerja dan bisa lebih produktif lagi dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.

B.      Negara Berkembang.
Negara Berkembang adalah negara yang memiliki standar hidup yang masih relatif rendah disebabkan karena tingkat perekonomian negara tersebut masih rendah, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung masih rendah, sumber daya alam kurang dikelola secara baik dan menyeluruh dan belum menggunakan teknologi yang maju untuk mengelolanya, kualitas sumber daya manusianya masih rendah, dan tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Negara Berkembang adalah negara yang ciri – cirinya, antara lain, pertanian tradisional merupakan faktor produksi primer, industri belum berkembang, jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besar, pendapatan per kapita rendah, serta sumber alam belum banyak yang terolah. Menurut beberapa pengertian di atas, suatu negara dikategorikan sebagai Negara berkembang apabila :

1.       Pendapatan per kapita masih rendah.
Berbeda di negara maju, pendapatan per kapita negara berkembang masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya usaha untuk mengolah sumber daya yang ada untuk dijadikan sumber pendapatan. Karena rendahnya pendapatan yang didapat oleh negara, membuat rakyat di negara tersebut kurang sejahtera.
2.       Tingginya angka kemiskinan.
Berbeda dengan di negara maju, di negara berkembang masih banyak terdapat orang – orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka memiliki pendapatan yang rendah. Sebagian besar pendapatan itu dibelanjakan untuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Hampir tidak ada sisa pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi untuk kemewahan dan kenyamanan hidup. Penduduk di negara berkembang sering mengalami masalah kekurangan gizi, kesehatan, dan lain – lain. Rumah – rumah penduduk masih sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan tidak layak huni. Pakaian yang dipakai juga bisa dikatakan tidak layak pakai.
3.       Laju pertumbuhan penduduk tinggi.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu ciri dari negara berkembang. Ada banyak fantor yang menyebabkan tingginya laju pertumbuhan penduduk, seperti : rendahnya pengetahuan penduduk, masih kuatnya kepercayaan, pengaruh adat, dan tradisi, bayak penduduk yang menikah di usia muda, dan lain sebagainya.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan komposisi penduduk di Negara Berkembang didominasi oleh golongan muda. Komposisi seperti ini sangat mengganggu perekonomian karena jumlah tanggungan keluarga akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan keluarga semakin sulit untuk menabung uangnya untuk investasi karena sebagian besar pendapatannya sudah dihabiskan untuk kebutuhan hidup keluarganya.
4.       Tingkat pendidikan penduduk rendah.
Biasanya, di Negara Berkembang, masih banyak penduduknya yang belum bahkan tidak memperoleh pendidikan sampai tingkat tinggi. Penyebabnya, yaitu : kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, kurangnya pendapatan yang diperoleh penduduk untuk mengenyam pendidikan, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih, dan banyak penyebab lainnya. Oleh karena tingkat pendidikan yang rendah, belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.
5.       Teknologi masih belum berkembang pesat.
Teknologi yang dipakai di negara berkembang masih sangat sederhana. Pengembangan riset untuk kemajuan teknologi di negara berkembang masih kurang. Selain itu, dana yang tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga tidak tersedia. Belum lagi kualitas sumber daya manusia yang rendah ternyata tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di negara berkembang.
6.       Keadaan sosial budaya yang masih rendah.
Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan dan nilai  - nilai tradisional yang kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan. Mereka mempercayai hal – hal diluar logika. Penduduk di negara berkembang juga sulit menerima dan mengolah nilai – nilai baru yang muncul sebagai dampak pembangunan serta perubahan.
7.       Kegiatan perekonomian masih bergantung pada sektor pertanian.
Sebagian besar penduduk di negara berkembang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Meskipun begitu, di negara berkembang juga telah berkembang sektor industri meskipun tidak sepesat di negara maju.
Sektor pertanian di negara berkembang masih dikelola secara tradisional. Penduduk di negara berkembang masih enggan menggunakan teknologi pertanian terbaru untuk lebih memproduktifkan lagi kegiatannya. Sehingga kegiatan pertanian di negara berkembang menjadi kurang produktif.

Komentar