Kerajinan Tapestri

Contoh Karya Tapestri
Ada banyak teknik yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan kerajinan tekstil. Salah satu teknik yang dapat digunakan yaitu dengan teknik tapestri. Kata Tapestri berasal dari bahasa Perancis “Tapiesserie” yang berarti penutup lantai dan bahasa latin “tapestrum” yang berarti sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik. Arti Tapestri sendiri adalah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang – benang, serat – serat, dan bahan lainnya seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai. Arti tapestri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tekstil barat dan tebal hasil tenunan tangan dengan aneka motif, digunakan sebagai hiasan dinding, tirai, dan penyalut mebel.

Teknik tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan dapat berupa benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil, dan lain – lain. Ada banyak benda di kehidupan kita sehari – hari yang dibuat dengan teknik tapestri, seperti keset, syal, taplak meja, tirai, hiasan dinding, dan lain – lain.
Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan benang pakan. Benang lungsi adalah jalinan benang yang menghadap ke arah vertikal dan berfungsi sebagai dasar dari karya tapestri. Benang pakan adalah jalinan benang yang menghadap ke arah horizontal dan berfungsi sebagai pemberi ragam hias pada karya tapestri.
Karya tenun tapestri memiliki 4 jenis corak, yaitu :
1.       Corak rata
2.       Corak kilim
3.       Corak soumak
4.       Corak giordes
Bahan dan Alat Tapestri.
Sebelum kita membuat sebuah kerajinan dengan teknik tenun tapestri, kita harus menyiapkan bahan dan alat untuk membuatnya. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan yaitu
Alat.
1.       Bentangan (spanram).
Alat ini digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan benang pakan yang membentuk corak atau motif tertentu. Spanram dapat dibuat dengan bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberi paku dengan jarak 1 cm antar pakunya.
2.       Gunting.
Gunting digunakan untuk memotong sisi benang dan bahan yang berlebihan dan tidak terpakai.
3.       Sisir.
Sisir digunakan untuk merapatkan benang – benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.
4.       Paku penggulung.
Alat ini digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu.
Alat - alat untuk membuat Tapestri

Bahan.
1.       Benang wol
2.       Kain perca.
3.       Bambu.
4.       Manik – manik.
5.       Dan bahan – bahan lainnya sesual dengan kebutuhan kamu.

Tahapan Pembuatan.
Beberapa tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri yaitu sebagai berikut.
1.       Menyiapkan desain ragam hias.
Sebelum kita membuat kerajinan tapestri, kita harus membuat perencanaan yang matang. Salah satunya dengan menyiapkan desain dari tapestri tersebut. Desain dapat berupa gambar dengan tema tertentu. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan.
2.       Membuat jalinan tenun tapestri.
Setelah desain telah dibuat, tahapan selanjutnya yaitu membuat karya tapestri tersebut sesual dengan desain yang telah disiapkan sebelumnya. Ditahapan ini, diperlukan ketelitian dan kesabaran agar menghasilkan karya yang terbaik.
Dalam membuat karya dengan teknik tapestri, ada 2 teknik tapestri yang dapat digunakan, yaitu :
1)      Teknik tenun simetris, adalah teknik tapestri dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias.
2)      Teknik tenun asimetris, adalah teknik tapestri dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang – ulang sesuai dengan desain yang telah dibuat.

Dalam tenun tapestri terdapat sambungan di antara benang – benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya.


Lihat juga postingan dari kami yang lainnya
HUKUM DASAR KIMIA part 2 (Hukum Perbandingan Tetap)
HUKUM DASAR KIMIA part 1 (Hukum Kekekalan Massa)
KERAJAAN KUTAI

Komentar