Sejarah adalah semua peristiwa
yang telah terjadi di masa lalu. Dalam mempelajari peristiwa sejarah, kita
mengenal konsep sinkronik dan diakronik. Apa itu Sinkronik dan Diakronik? Untuk
lebih jelasnya, simak pembahasan berikut.
A.
Sinkronik
Kata
“Sinkronik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn dan chronoss. Syn berarti
‘dengan’ dan chronoss yang berarti ‘waktu’. Menurut KBBI, sinkronik
artinya segala sasuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada
suatu masa. Jadi, menurut saya, sinkronik artinya mempelajari suatu peristiwa
sejarah dengan lebih mendalam pada masa atau waktu tertentu saja atau
mempelajari segala hal yang terjadi pada suatu peristiwa yang terjadi pada saat
itu saja dengan lebih mendalam tanpa melihat masa sebelum atau sesudah
peristiwa itu terjadi.
Berpikir secara
sinkronik mengharuskan peneliti mempelajari dengan lebih mendalam dan rinci
suatu peristiwa. Peneliti tidak terlalu memperhatikan waktu – waktunya,
melainkan memperhatikan ruang dan segala aspek dari suatu peristiwa yang
terjadi. Atau bisa dikatakan, berpikir secara sinkronik yaitu meluas dalam
ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Konsep2
berpikir sinkronik yaitu :
1.
Mengamati kehidupan sosial
secara meluas, berdimensi ruang.
2. Memandang kehidupan
masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara
satu dengan yang lain
3.
Menguraikan kehidupan masyarakat
secara lebih deskriptif.
Ciri2
sinkronik yaitu :
1.
Mengkaji peristiwa sejarah
pada masa tertentu.
2.
Menitikberatkan kajian pada
pola, gejala, dan karakter.
3.
Berpikir horizontal.
4.
Tidak memiliki konsep
perbandingan.
5.
Cakupan kajian lebih
sempit.
6.
Kajian sangat sistematis.
7.
Sifat kajian lebih serius
dan mendalam.
Contoh dari
berpikir sinkronik, yaitu : menceritakan pengalaman pergi ke kampung halaman. Yang
diceritakan, misalnya, bertemu dengan saudara2, paman, bibi, kakek,
nenek; pergi ke sawah; naik sapi; jalan – jalan ke pasar; dan lain – lain.
B.
Diakronik.
Kata
“Diakronik” juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss.
Dia berarti melintas, melampaui, melalui; dan chronoss berarti
waktu. Jadi, bisa dikatakan, diakronik adalah segala sesuatu yang melintasi,
melewati, atau melalui waktu. Pengertian lainnya, diakronik adalah memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Diakronik merupakan kebalikan dari
sinkronik.
Berpikir secara
diakronik mengharuskan peneliti untuk berpikir secara kronologis (urutan suatu
peristiwa dari awal hingga akhir). Berpikir secara diakronik atau kronologis
mempelajari suatu peristiwa sejarah dari awal mula terjadinya hingga
berakhirnya suatu peristiwa.
Konsep2
berpikir diakronik yaitu :
1.
Memandang masyarakat
sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas
(sebab-akibat).
2.
Mempelajari kehidupan
sosial secara memanjang, berdimensi ruang.
3.
Menguraikan proses
transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu secara
berkesinambungan.
Ciri2
diakronik yaitu :
1.
Memanjang, berdimensi
ruang.
2.
Terus bergerak, berhubungan
kausalitas.
3.
Bersifat naratif,
berproses, dan bertransformasi.
4.
Bersifat dinamis.
5.
Lebih menekankan pada
durasi.
6.
Lebih sering digunakan
dalam ilmu sejarah.
Contoh dari
berpikir diakronik yaitu : menceritakan sejarah hidup seseorang dari lahir
hingga sekarang. Dimulai dari kelahiran, masa kecil, masa sekolah, kerja, dan
hingga sekarang.
Komentar
Posting Komentar