INTEGRASI NASIONAL (DEFINISI, PENDAPAT PARA AHLI, JENIS, SYARAT, DAN FAKTOR PENDUKUNG & PENGHAMBAT)


Kita hidup di negara yang memiliki perbedaan dan keanekaragaman yang banyak. Perbedaan dan keanekaragaman tersebut ada di segala aspek kehidupan kita sehari – hari. Bisa dikatakan tidak mungkin ada 2 orang atau 2 kelompok atau bahkan 2 bangsa memiliki persamaan di dalam kehidupan mereka. Pasti ada perbedaan antara kita dengan yang lain.
Sumber Gambar : http://kamuspkn.upi.edu
Perbedaan yang ada pada diri kita merupakan suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita harus menjadikan perbedaan ini menjadi suatu modal untuk maju bersama. Untuk itulah diperlukan suatu konsep untuk mempersatukan keheterogenan kita semua. Konsep yang dapat menjembatani segala ‘bungkus’ identitas perbedaan kita masing – masing. Konsep yang mempersatukan segala perbedaan tersebut disebut juga INTEGRASI NASIONAL. Apa itu Integrasi Nasional? Apa saja pendapat para ahli mengenai Integrasi Nasional? Apa saja faktor pembentuk dan penghambat Integrasi Nasional? Simak pembahasan berikut!
Sumber Gambar : https://islamidia.com

A.      DEFINISI INTEGRASI NASIONAL.
Integrasi nasional merupakan gabungan dari 2 kata dalam bahasa Indonesia, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Kata “Integrasi” berasal dari bahasa Inggris integrate yang berartI mempersatukan, menggabungkan, menyatupadukan. Pengertian “integrasi” menurut KBBI adalah pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata “nasional” berasal dari bahasa inggris nation yang berarti bangsa. Jika diterjamahkan secara harfiah, arti integrasi nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan bangsa – bangsa yang berbeda menjadi satu kesatuan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi dari integrasi nasional memiliki 2 arti, yaitu arti secara politis dan arti secara antropologis.
1.       Definsi POLITIS.
Arti Integrasi nasional secara politis yaitu penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2.       Definisi ANTROPOLOGIS.
Arti integrasi nasional secara antropologis yaitu proses penyesuaian di antara unsur – unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
B.      PENDAPAT PARA AHLI TENTANG INTEGRASI NASIONAL.
Beberapa ahli ilmu tatanegara memiliki beberapa pendapat mengenai Integrasi Nasional. Apa sajakah itu? Berikut adalah pendapat para ahli mengenai Integrasi Nasional.
1.       Howard Wriggins.
Menurutnya, Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda – beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh dan memadukan masyarakat – masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Beliau juga mengemukakan lima pendekatan yang harus dilakukan oleh pemimpin politik dalam rangka mewujudkan integrasi nasional. Kelima pendekatan tersebut adalah
a.       Adanya ancaman dari luar.
b.       Gaya politik kepemimpinan.
c.       Kekuatan lembaga – lembaga politik.
d.       Ideologi nasional
e.       Kesempatan pembangunan ekonomi.
2.       Myron Weiner.
Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat – sifat kebudayaan yang berbeda.
Masih menurutnya, ada beberapa tipe atau jenis integrasi yaitu sebagai berikut.
a.       Integrasi Bangsa, yakni proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah dan pada pembentukan identitas nasional. Jadi maksudnya, membangun rasa kebangsaan dalam satu wilayah. Contohnya bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan golongan bersedia berintegrasi dalam satu negara yaitu Negara Indonesia yang dilandasi semangat kebangsaan yang satu pula.
b.       Integrasi Wilayah, yakni pembentukan kewenangan kekuasaan nasional pusat di atas unit – unit atau wilayah – wilayah yang lebih kecil yang mungkin beranggotakan suatu kelompok budaya atau sosial tertentu. Contohnya negara Indonesia memilik ikedaulatan wilayah dari Sabang sampai Merauke dengan batas – batas yang telah ditetapkan.
c.       Integrasi Nilai, yakni adanya konsesus atau persetujuan terhadap nilai – nilai bersama yang diperlukan untuk memelihara tertib social. Cotohnya masyarakat Indonesia sepakat bahwa Pancasila merupakan nilai bersama yang mampu menyatukan keberagaman dan perbedaan.
d.       Integrasi Elite-Massa, yakni menghubungkan antara yang memerintah dan yang diperintah, antara penguasa dan rakyat. Contohnya adanya komunikasi yang intensif antara bupati dan rakyat daerah.
e.       Integrasi Tingkah Laku (Tindakan Integratif), yakni kemampuan orang – orang di dalam masyarakat untuk berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dan yang bermanfaat. Contohnya orang – orang yang mendirikan satu perusahaan lalu mereka bekerja sama di bawah satu manajemen.
3.       Dr. Nazaruddin Sjamsuddin.
Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizontal.
4.       J. Soedjati Djiwandono.
Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
5.       Sunyoto Usman.
Menurutnya, terdapat tiga faktor penting untuk mewujudkan integrasi nasional yaitu sebagai berikut.
a.       Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai – nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama.
b.       Masyarakat terhimpun dalam unit social sekaligus memiliki cross cutting affiliation sehingga menghasilkan cross cutting loyalities.
c.       Masyarakat berada di atas saling kebergantungan di antara unit – unit social yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
6.       Safroedin Bahar.
Menurutnya, pengertian dari Integrasi Nasional merupakan upaya menyatukan seluruh unsur suatu negara dengan pemerintah dan wilayahnya.
Mengintegrasi, menurutnya, berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur – unsur yang awalnya terpisah.

C.      Jenis – Jenis Integrasi Nasional.
Integrasi Nasional terdiri dari beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut
1.       Integrasi Asimilasi, merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat.
2.       Integrasi Akulturasi, merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
3.       Integrasi Normatif, merupakan integrasi yang terjadi karena keberadaan norma – norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat sehingga integrasi mudah terbentuk.
4.       Integrasi Instrumental, merupakan integrasi yang terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya keseragaman pakaian.
5.       Integrasi Ideologis, yaitu integrasi yang terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan spiritual/ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan .
6.       Integrasi Fungsional, yaitu integrasi yang terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di dalam masyarakat.
7.       Integrasi Koersif, yaitu integrasi yang terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan.

D.      Syarat Terjadinya Integrasi.
Suatu integrasi akan berhasil di suatu wilayah apabila memenuhi syarat – syarat berikut.
1.       Anggota – anggota masyarakat saling merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan – kebutuhan antara satu dan lainnya.
2.       Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma – norma dan nilai – nilai social yang dilestarikan dan dijadikan sebagai pedoman.
3.       Norma – norma dan nilai – nilai social dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi social.
E.       Faktor Pembentuk dan Penghambat Integrasi Nasional.
Suatu integrasi memiliki factor yang dapat membentuk suatu integrasi. Faktor – factor tersebut diantaranya sebagai berikut.
1.       Adanya rasa senasih sepenanggung yang diakibatkan oleh factor sejarah.
2.       Adanya ideology nasional yang tercermin dalam symbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3.       Adanya tekad dan keinginan yang kuat untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia, seperti yang dilakukan oleh para pemuda dari seluruh daerah di Indonesia saat Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
4.       Adanya kesadaran terhadap adanya ancaman dari luar yang memunculkan semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
5.       Adanya alat – alat pemersatu dan pendukung integrasi seperti penggunaan Bahasa Indonesia.
6.       Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, Bahasa, dan tanah ar Indonesia.
7.       Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8.       Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kaut.
9.       Adanya rasa senasib sepenanggung akibat penderitaan penjajahan.
10.   Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
Dalam membentuk suatu integrasi, terkadang melalui suatu hambatan. Hambatan – hambatan yang dilalui tersebut disebut factor penghambat Integrasi Nasional. Faktor – factor penghambat integrasi nasional yaitu
1.       Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2.       Kurang toleransi antar golongan
3.       Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4.       Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil pembangunan.

Indonesia merupakan surga keberagaman yang melimpah. Segala perbedaan ada di setiap individu makhluk Indonesia. Bisa dibilang, tidak ada satupun yang sama di dunia ini. Oleh karena itu, jagalah selalu perbedaan ini dengan selalu menghargai perbedaan tersebut agar dunia menjadi lebih indah, aman, dan damai!!!

Sumber :


Komentar