Bangsa Portugis merupakan bangsa pertama yang berhasil tiba di
Indonesia, namun bukan satu – satunya bangsa Eropa yang berusaha mencari jalan
menuju Indonesia. Pelayaran bangsa Eropa menuju Indonesia dimotivasi oleh
keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah dengan harga murah, dengan disertai
beberapa tujuan lainnya. Dalam postingan ini, akan membahas secara khusus
bagaimana bangsa Portugis bisa sampai ke Indonesia. Simak penjelasan berikut!
A.
Latar Belakang.
Pelayaran bangsa Portugis menuju Indonesia dilatarbelakangi oleh
berbagai tujuan. Secara umum, tujuan dari ekspedisi mereka menuju Indonesia ada
tiga yaitu :
1.
Feitoria.
Feitoria memiliki arti “emas”. Maksudnya,
setiap pelayaran yang dilakukan Portugis, termasuk pelayaran menuju Indonesia
bertujuan untuk mencari kekayaan sebesar – besarnya.
2.
Fortaleza.
Fortaleza memiliki arti “kejayaan”. Maksudnya,
setiap pelayaran yang dilakukan Portugis bermasud untuk memperluas wilayahnya
dan menyebarkan pemahaman dan pengaruhnya di setiap wilayah yang disinggahi dan
wilayah tujuan mereka. Hal ini juga bermaksud mencapai dominasi dalam dunia
dengan menjajah daerah – daerah baru.
3.
Igreja.
Igreja memiliki arti “gereja”. Maksudnya, dalam
setiap pelayaran Portugis, mereka juga akan menyebarkan agama mereka, agama
Katholik ke setiap daerah yang disinggahinya.
B.
Pelayaran Portugis ke Indonesia.
Ekspedisi pelayaran bangsa Portugis dengan tujuan Indonesia pertama kali
dilakukan oleh Bartholomeus Diaz. Atas perintah Raja John
II, Ia ditugaskan untuk mencari rute perdagangan terbaru menuju Asia.
Berangkatlah ia dari Lisbon pada tahun 1487, berlayar ke arah timur menyusuri
pantai barat Afrika hingga akhirnya dia sampai di ujung selatan Afrika. Tempat
singgahnya ini sekarang dikenal sebagai Tanjung Harapan. Ketika ia melanjutkan
pelayarannya ke arah timur lagi, ia dihadapi oleh badai yang ganas sehingga ia
memutuskan untuk kembali ke negerinya.
Rute Pelayaran Diaz |
Pelayaran bangsa Portugis menuju Indonesia selanjutnya dipimpin oleh
Vasco da Gama pada tahun 1497. Ia berpedoman pada rute yang dilalui Diaz. Ia
menyusuri pantai barat Afrika, sampai di Tanjung Harapan, dan terus berlayar ke
arah timut hingga ia sampai di Kalkuta, India. Kalkuta merupakan kota dagang
utama di pantai barat India dimana salah satu komoditas perdagangannya adalah
rempah – rempah sehingga bangsa Portugis selanjutnya mendirikan pangkalan
dagang di kota ini.
Meskipun sudah sampai di India, bangsa Portugis masih kurang puas karena
mereka belum menemukan sumber rempah – rempah sehingga mereka melanjutkan
ekspedisi pelayaran mereka. Mendengar
bahwa di Malaka terdapat lebih banyak rempah – rempah, Raja Portugis
mengutus Diego Lopes de Sequeira pada tahun 1509 untuk pergi
ke Malaka. Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.
Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa orang
Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi Malaka. Sultan
kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis dari perairan
Malaka.
Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu kemarahan
orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur Portugis di India,
yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa pada bulan
April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200 orang dan 17-18 kapal.
Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat dihindari lagi. Portugis menang
dan berhasil menduduki Malaka. Sultan Malaka melarikan diri ke Bintan.
Setelah berhasil menguasai Malaka, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah komando Antonio de Abreu dari Malaka untuk menjelajah ke arah Timur. Misi ekspedisi ini untuk menemukan sumber rempah – rempah, Maluku. Pelayaran Abreu dari Malaka singgah di Madura, Bali, Lombok, Aru hingga tiba di Maluku. Selama pelayaran, sempat terjadi hambatan berupa rusaknya kapal. De Abreu pulang ke Malaka. Pimpinan ekspedisi diberikan kepada Francisco Serrao. Ia memperbaiki kapal dan melanjulkan kembali ekspedisi mereka hingga tiba di Maluku pada tahun 1512.
Diego Lopes de Sequeira |
Setelah berhasil menguasai Malaka, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah komando Antonio de Abreu dari Malaka untuk menjelajah ke arah Timur. Misi ekspedisi ini untuk menemukan sumber rempah – rempah, Maluku. Pelayaran Abreu dari Malaka singgah di Madura, Bali, Lombok, Aru hingga tiba di Maluku. Selama pelayaran, sempat terjadi hambatan berupa rusaknya kapal. De Abreu pulang ke Malaka. Pimpinan ekspedisi diberikan kepada Francisco Serrao. Ia memperbaiki kapal dan melanjulkan kembali ekspedisi mereka hingga tiba di Maluku pada tahun 1512.
Kedatangan Portugis di Maluku, tepatnya di Ternate, disambut baik oleh
penduduk dan penguasa setempat. Portugis diminta oleh Sultan Ternate, Abu Lais
untuk membangun benteng pertahanan di Ternate dengan imbalan Ternate akan
menjual rempah – rempah hanya ke Portugis. Portugis memenuhi permintaan
tersebut hingga dibangunlah benteng Saint John pada tahun 1522.
Sejak saat itu, Portugis mulai melakukan aktivitas perdagangan mereka di
Maluku dengan komoditas utama adalah rempah – rempah. Namun, tidak selamanya
tujuan mereka hanya berdagang. Mereka ingin menguras kekayaan alam daerah
pribumi untuk mendapatkan kekayaan dalam jumlah besar. Mereka mulai bersikap
sewenang – wenang. Hingga akhirnya kekuasaan mereka di Nusantara berakhir.
Penjelasan tersebut akan dijelaskan dalam postingan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar