Setiap harinya, harga suatu barang dan jasa
dapat mengalami perubahan. Bisa saja hari ini harga tersebut murah, besoknya
bisa lebih murah atau lebih mahal. Perubahan nilai harga ini berpengaruh
terhadap keputusan pemerintah terkait kebijakan ekonomi yang tepat. Perubahan –
perubahan harga suatu barang dan jasa dari waktu ke waktu dapat diukur dengan
perhitungan indeks harga. Apa itu indeks harga? Apa tujuan dari perhitungan
indeks harga? Dan bagaimana cara menghitung indeks harga? Simak penjelasan
berikut!
A. Definisi
Indeks Harga
Indeks Harga adalah perubahan harga barang dan/atau jasa dari satu
periode ke periode tertentu dalam suatu wilayah. Indeks harga biasa digunakan
untuk mengetahui ukuran perubahan variable ekonomi sebagai alat ukut kondisi
perekonomian. Pemerintah menetapkan beberapa jenis barang dan/atau jasa yang
akan diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga yaitu beberapa jenis barang
dan/atau jasa yang paling banyak dibeli seluruh rakyat.
Badan Pusat Statistik membedakan indeks harga menjadi lima macam.
1. Indeks
Harga Konsumen (IHK)
Menurut Badan Pusat Statistik, indeks harga konsumen adalah suatu indeks
yang menghitung rata – rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu
kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi penduduk/rumah tangga dalam kurun
waktu tertentu. Tujuan perhitungan indeks harga konsumen yaitu untuk mengetahui
perubahan harga barang dan/atau jasa yang dikonsumsi masyarakat. Perubahan
indeks harga konsumen dari suatu periode ke periode dapat menggambarkan tingkat
kenaikan harga (inflasi) atau tingkat penurunan harga (deflasi) barang dan/atau
jasa kebutuhan pokok masyarakat.
Indeks harga konsumen mencatat, mengukur, serta menghitung harga rata –
rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu
periode. Terdapat beberapa barang dan jasa yang dianggap merepresentasikan
sebagai kebutuhan dasar suatu rumah tangga. Di Indonesia, barang dan jasa yang
dijadikan sampel perhitungan indeks harga konsumen adalah:
1.
Sandang,
Pangan, Papan.
2.
Kesehatan.
3.
Pendidikan.
4.
Rekreasi
dan olahraga.
5.
Transportasi
dan komunikasi.
2. Indeks
Harga Produsen (IHP)
Indeks harga produsen adalah indeks yang menguku tingkat perubahan harga
bahan baku, produk antara, dan harga mesin – mesin yang digunakan dalam proses
produksi.
3. Indeks
Harga yang diterima petani.
Indeks harga yang diterima petani adalah indeks yang mengukur perbandingan
biaya produksi dengan hasil yang diterima petani dari penjualan hasil panennya.
Indeks
ini mengukur rata-rata
perubahan harga dalam suatu periode dari barang-barang yang dihasilkan oleh
petani. Indeks harga ini kemudian akan digunakan untuk melihat fluktuasi harga
barang yang dihasilkan petani. Pemerintah juga dapat menggunakan indeks harga
ini dalam penghitungan pendapatan di sektor pertanian.
4. Indeks
Harga yang dibayar petani.
Indek harga yang dibayar petani adalah indeks yang mengukur perbandingan
antara biaya konsumsi dan biaya produksi seorang petani. Indeks yang mengukur rata-rata
perubahan harga dalam suatu periode dari barang atau jasa yang dikonsumsi oleh
petani baik biaya modal, biaya produksi, konsumsi rumah tangga, pajak, dll.
Indeks harga ini digunakan untuk melihat fluktuasi harga barang-barang yang
dikonsumsi oleh petani. Pemerintah juga dapat menggunakan indeks harga ini
untuk melihat fluktuasi harga barang-barang yang dibutuhkan petani untuk
memproduksi hasil pertanian.
5. Indeks
Harga Perdagangan Besar (IPHB)
indeks harga perdagangan besar adalah indeks yang mengukur tingkat
perubahan harga berbagai komoditas yang diperjualbelikan di tingkat perdagangan
besar pada suatu wilayah.
B. TUJUAN
PERHITUNGAN INDEKS HARGA
Tujuan dari dilakukannya perhitungan indeks harga adalah sebagai
berikut.
1.
Sebagai
data dalam menghitung inflasi.
2.
Sebagai
alat menetapkan kebijakan harga pada masa depan.
3.
Sebagai
petunjuk dalam pengambilan keputusan serta kebijakan baik oleh pelaku usaha
maupun pemerintah.
4.
Sebagai
dasar perbandingan dalam mengukur kemajuan ekonomi dari masa ke masa.
5.
Sebagai
acuan dalam menetapkan kebijakan upah pekerja.
C. METODE
PERHITUNGAN INDEKS HARGA
Ada dua cara untuk menghitung indeks harga, yaitu menggunakan pendekatan
tidak tertimbang dan pendekatan tertimbang.
1. Pendekatan
Tidak Tertimbang.
Dengan menggunakan penekatan ini, indeks harga
yang dihitung berfokus pada harga dari barang tersebut dan tidak
mempertimbangkan kuantitas atau jumlah dari barang tersebut. Secara matematis, indeks
harga tidak tertimbang dapat dirumuskan sebagai berikut
Keterangan :
IA : Indeks harga tidak tertimbang
Pn : Jumlah harga pada tahun bersangkutan
Po : Jumlah harga pada tahun dasar
2. Pendekatan
Tertimbang.
Dengan menggunakan pendekatan ini, indeks harga
yang dihitung memerlukan timbangan atau kuantitas untuk setiap harga pada
barang. Ada 4 macam perumusan indeks harga dengan pendekatan tertimbang, yaitu
:
a.
Indeks
Laspeyres.
Indeks harga
Laspeyres ini membandingkan harga dengan menggunakan kauntitas barang dan jasa
pada tahun dasar. Rumus dari Indeks Laspeyres yaitu
Keterangan :
IL : Indeks Laspeyres
Pn : Harga pada tahun bersangkutan
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : jumlah/kuantitas barang pada tahun dasar
b.
Indeks
Paasche.
Indeks harga
Paasche membandingkan harga dengan menggunakan kuantitas barang dan jasa pada
tahun bersangkutan. Rumus dari indeks Paasche yaitu
Keterangan :
IP : Indeks Paasche
Pn : Harga pada tahun bersangkutan
Po : Harga pada tahun dasar
Qn : Jumlah/kuantitas barang pada tahun bersangkutan
c.
Indeks
Drobisch-Bowley.
Metode ini
menggabungkan metode perhitungan Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche. Rumus
dari Indeks Drobisch-Bowley yaitu
Keterangan :
ID : Indeks Drobisch
IL : Indeks Laspeyres
IP : Indeks Paasche
d.
Indeks
Marshall Edgeworth.
Metode ini
menjumlahkan besar kuantitas barang pada tahun dasar dengan besar kuantitas
barang pada tahun bersangkutan. Rumus dari Indeks Marshall Edgeworth yaitu
Keterangan :
IM : Indeks Marshall
Qo : Jumlah/kuantitas barang pada tahun dasar
Qn : Jumlah/kuantitas barang pada tahun bersangkutan
Po : Harga pada tahun dasar
Pn : Harga pada tahun bersangkutan
Dengan mengetahui nilai dari indeks harga suatu barang dan jasa, maka
kita dapat menentukan kondisi inflasi dalam suatu keadaan saat ini. Sehingga
dari data tersebut dapat ditentukan kebijakan dan tindakan yang tepat untuk
mengatasinya.
Komentar
Posting Komentar