Makalah Biologi tentang PENGARUH VAPE PADA SISTEM RESPIRASI MANUSIA

Abstrak


Sebagian besar pengguna vape mengganggap bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, para peneliti telah menemukan fakta bahwa vape sama bahayanya dengan rokok konvensional.

Kata Pengantar

Assalammualaikum Wr Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan dan petunjuk untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan menggunakan informasi yang tersedia di internet dengan tujuan untuk mengetahui dampak vape terhadap sistem respirasi manusia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas biologi.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca serta memberikan inspirasi kepada pembaca agar menjauhi segala hal yang dapat merusak kesehatan tubuh. Penulis menyadari terdapat kesalahan dalam makalah ini sehingga penulis berharap ada masukan dan perbaikan dari pembaca.
Wassalammualaikum Wr Wb
Batam, 22 Januari 2020


Tim Penulis

BAB 1 : Pendahuluan

Latar Belakang

Pada awal diciptakannya, vape didesain untuk mengurangi ketergantungan perokok terhadap rokok konvensional. Seiring dengan itu, vape mulai populer diberbagai kalangan. Banyak pengguna beranggapan bahwa vape lebih aman dibanding rokok konvensional.
Namun, belakangan ini, banyak kasus yang terjadi oleh para pengguna vape. Di Amerika Serikat, sudah ada ribuan pasien pengguna vape melaporkan masalah kesehatan mereka. Dokter dan peneliti terus menyelidiki penyakit akibat vape tersebut dan apa penyebabnya. Di dalam vape terkandung beberapa zat. Zat – zat tersebut dicurigai menjadi penyebab penyakit paru – paru yang diderita pasien.

Permasalahan

Sesuai dengan judul makalah di atas, rumusan masalah dan pokok pembahasan dari makalah ini diantaranya :
1.       Apa itu Vape?
2.       Apa saja kandungan zat di dalam vape?
3.       Bagaimana dampak vape terhadap tubuh manusia terkhusus organ respirasi manusia?
4.       Apa saja kasus yang berkaitan dengan dampak vape terhadap sistem respirasi manusia?

Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan :
1.       Untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis.
2.       Untuk mengetahui definisi vape.
3.       Untuk mengetahui kandungan zat di dalam vape.

4.       Untuk mengetahui dampak vape terhadap sistem respirasi manusia.

BAB 2 : Landasan Teori

Definisi Umum

Vape atau rokok elektrik merupakan salah satu jenis penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau untuk mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka akan berhenti untuk merokok.
Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, umumnya terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, eleman pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Cairan di dalamnya terkandung beberapa zat serta ditambah penambah rasa. Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge yang dapat diisi ulang. Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada di dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang mengandung berbagai zat kimia. Pengguna mengisap zat kimia ini langsung dari corongnya.

Vape dapat dijumpai dalam berbagai jenis dan bentuk. Yang paling kecil dan simple yaitu yang berbentuk seperti pena. Kemudian jenis portable yang lebih besar daripada yang berbentuk pena namun masih bisa dimasukkan ke kantung. Vape jenis desktop adalah jenis yang paling besar dan sulit untuk dibawa kemana – mana.

Kandungan Zat

Di dalam cairan rokok elektrik biasanya terkandung beberapa zat seperti propilen glikol atau gliserin, nikotin, penambah rasa, dan bahan kimia lainnya.
1.       Propilen glikol atau gliserin.
Zat ini berfungsi untuk memproduksi uap air.
2.       Nikotin.
Zat ini ditemukan dalam vape dalam konsentrasi yang berbeda – beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
3.       Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanilla, buah – buahan, dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tersebut dalam setiap hisapannya.
4.       Tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamine ditemukan dalam cairan rokok elektrik dalam jumlah sedikit. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa loga, seperti kromium, nikel, dan timah.

Dampak Vape terhadap Sistem Respirasi Manusia


Dampak dari penggunaan vape berasal dari asap atau uap yang dihasilkannya. Di dalam asap tersebut terkandung beberapa zat seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Setiap zat memiliki dampak masing – masing terhadap organ tubuh manusia, khususnya terhadap organ tubuh sistem respirasi manusia.
Terdapat berbagai penelitian mengenai dampak dari penggunaan vape terhadap organ respirasi manusia. Salah satu Penelitian menunjukkan bahwa propilen glikol atau gliserin yang berfungsi untuk memproduksi uap air dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa bahan kimia dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru – paru dan mengurangi kemampuan sel paru – paru untuk menjaga paru – paru dari kuman dan zat bahaya lainnya. Hal ini karena kandungan nikotinnya menyebabkan sel paru – paru menjadi mudaj ditembus oleh zat dari luar tubuh. Penambah rasa pada vape yang mengandung bahan kimia yang disebut dengan Diacetyl juga termasuk zat yang berbahaya bagi organ respirasi. Diacetyl merupakan senyawa yang kerap dikaitkan dengan penyakit paru serius yaitu bronchiolitis obliterans atau paru – paru popcorn. Berdasar laporan dari Centers for Disease for Control and Prevention membuktikan bahwa vape bisa menyebabkan kejang dan kerusakan paru – paru serius hanya setelah satu tahun mengonsumsinya atau mungkin kurang. Bukti ini didapat dari sekitar 200 pasien yang dirawat di rumah sakit akibat kerupakan paru karena vaping. Uap yang terhirup dari vape dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk.
Vaping bisa membahayakan paru – paru karena paparan uap yang terhirup dapat menjadi racun. Bahan kimia pada vape dapat merusak paru – paru dan menimbulkan inflamasi (peradangan). Peradangan tersebut dapat menurunkan kemampuan paru – paru dalam bekerja dan menurunkan daya tahan terhadap kontaminasi bakteri serta virus.
Tahun 2016, Laura Crotty Alexander menunjukkan bahwa aktvitas vaping membuat tubuh lebih sulit untuk membunuh bakteri. Crotty Alexander merupakan seorang peneliti paru – paru sekaligus ilmuwan yang bekerja di The Veterans Administration San Diego Health Care Sistem. Ia meneliti bakteri Staphycoccus aureus (bakteri yang menyebabkan paru – paru basah). Bakteri ini sejatinya akan mati oleh antibody paru – paru manusia tanpa memerlukan bantuan medis. Dari hasil eksperimennya, Crotty Alexander memberikan paparan uap dari rokok elektrik ke bakteri ini  dengan tujuan menciptakan reaksi bakteri yang sesuai dengan apa yang ada didalam tubuh seorang pengguna rokok elektrik. Ternyata uap tersebut membuat bakteri Staphlycoccus Aereus menutupi lapisan biofilm yang jauh lebih kuat dan sulit “dimusnakan”oleh antibodi tubuh. Biofilm sendiri adalah kumpulan sel mikroorganisme yang melekat pada permukaan bakteri. Adanya biofilm ini salah satu fungsinya adalah sebagai pertahanan bakteri terhadap sesuatu yang dianggap ”perusak” baginya. Dengan semakin kuatnya lapisan biofilm pada bakkteri Staphlycoccus Aureus membuat sel imun pada paru-paru harus bekerja ekstra agar dapat membunuh bakteri ini.
Crotty menguji bakteri yang sudah terkena uap Vape tersebut dengan menyuntikannya ke seekor tikus. Hasilnya, keesokan harinya jumlah bakteri pada tikus tersebut melonjak tiga kali lipat. Sistem imunitas tikus dan manusia yang tidak jauh berbeda membuat Crotty dapat menyimpulkan bahwa reaksi bakteri tersebut akan sama (bertambah banyak dengan jumlah tiga kali lipatnya) jika berada di dalam tubuh manusia.
Penelitian lain dari Irina Petrache, Universitas Indianapolis meneliti sel – sel paru – paru yang diberi asap rokok konvensional dan rokok elektrik. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa nikotin (darimanapun sumbernya) tetap menimbulkan inflamasi pada jaringan paru – paru dan mengurangi kinerja paru – paru itu sendiri.
Dari review TBEC/FLICKR (CC BY 2.0), rokok elektrik dapat menyebabkan paru – paru rentan terhadap penyerangan bakteri dan virus karena dapat menurunkan sistem imunitas di paru – paru.
Zat yang diduga menjadi pemicu penyakit paru – paru akibat penggunaan vape adalah vitamin E asetat. Petugas kesehatan di New York, Amerika Serikat kini sedang menguji dampak vitamin E asetat terhadap kesehatan. Vitamin E asetat sebenarnya merupakan bahan umum yang terdapat dalam suplemen gizi. Zat ini sebenarnya bermanfaat dan tidak menyebabkan kerusakan ketika dicerna sebagai suplemen vitamin atau diaplikasikan pada kulit. Namun, vitamin E asetat ini tidak disetujui penggunaannya dalam produk vape. Sebab, efek kesehatan seketika berubah saat vitamin E asetat dihirup bersama produk lain.
EVALI.
Kini, penyakit pada paru – paru yang ditimbulkan oleh penggunaan vape dinamai dengan EVALI, singkatan dari E-cigarette, or Vaping, product use Associated Lung Injury. Nama ini diberikan oleh badan kesehatan masyarakat Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), setelah ada ribuan orang yang terjangkit penyakit akibat efek samping vape, di Amerika Serikat.
Saat sedang meneliti tentang EVALI, CDC pun melakukan studi dan mengambil sampel dari 29 pengidap EVALI. Ternyata vitamin E asetat berkontribusi signifikan terhadap penyakit EVALI. Telah disebutkan sebelumnya bahwa vitamin E asetat aman untuk digunakan. Namun ketika dihirup melalui vape, fungsi dari paru – paru akan terganggu.
Gejala dari penyakit EVALI diantaranya yaitu batuk, nyeri dada, sesak napas, sakit perut, mual dan muntah, diare, demam, kedinginan, dan penurunan berat badan. Dalam kasus terparahnya, penyakit EVALI juga bisa menyebabkan kematian.
Penyebab lebih lanjut dari penyakit EVALI masih sulit diungkap. Pemeriksaan pada pasien yang terjangkit EVALI menemukan penggunaan nikotin, tetrahydrocannabinol (THC), hingga minyak cannabinoid (CBD). Sebagian besar mereka mengaku menghirup THC. Selain itu, vitamin E asetat juga ditemukan dalam sampel pada 29 pasien EVALI. Biasanya, vitamin E asetat ditemukan dalam THC, yang akhirnya dianggap sebagai salah satu penyebab banyaknya korban EVALI yang terus bertambah.
Sampai saat ini, belum jelas pengaruh vitamin E asetat dapat merusak paru – paru. Namun diperkirakan vitamin E asetat ‘menyelimuti’ paru – paru sehingga tidak dapat bertukar oksigen. Saat paru – paru berusaha untuk membersihkan vitamin E asetat, peradangan muncul yang akhirnya menghambat proses pernapasan.

CDC menegaskan, masih banyak penelitian yang harus dilakukan, untuk melihat kemungkinan adanya zat lain dalam cairan vape selain vitamin E asetat yang bisa merusak paru – paru. CDC yakin, bisa saja ada lebih dari satu penyebab yang mengakibatkan vape merusak paru – paru. 

Kasus yang Berkaitan dengan Dampak Vape terhadap Sistem Respirasi Manusia

1.604 Kasus Orang Penyakit Paru-paru Menghisap Vape

CNN Indonesia | Senin, 28/10/2019 02:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat penyakit paru-paru yang berhubungan dengan vape atau rokok elektrik terus bertambah menjadi 1.604 kasus. Di antaranya, 35 orang meninggal dunia.

Jumlah ini meningkat dari 1.479 kasus yang dilaporkan pada pekan lalu. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah, mengingat penggunaan vape tengah menjadi tren.

Penyakit paru-paru terkait vape ini ditemukan hampir di seluruh negara bagian AS. Hanya negara bagian Alaska yang tidak memiliki kasus tersebut. Karenanya, AS menetapkan penyakit paru-paru yang berkaitan dengan vape ini sebagai epidemi.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit yang menyerang paru-paru. CDC hanya menyebut sebagai penyakit paru-paru terkait vape atau Vaping Associated Pulmunory Injury (VAPI/EVALI) lantaran satu-satunya pasiennya menggunakan rokok elektrik.

Penyakit ini merusak paru-paru dan menimbulkan gejala meliputi sesak napas, muntah, hingga hilang kesadaran.

Orang yang mengalami penyakit paru-paru terkait vape menggunakan rokok elektrik setidaknya selama 90 hari terakhir.

Mayoritas menggunakan produk yang menggunakan tetrahydrocannabinol atau THC, komponen psikoaktif utama pada ganja.

CDC dan sejumlah lembaga lainnya terus meneliti zat dan bahan kimia yang terkandung di dalam vape untuk mengetahui lebih lanjut penyebab pasti dari penyakit ini. CDC telah merekomendasikan untuk tidak menggunakan rokok elektrik untuk mencegah penyakit.

Sejumlah negara bagian di AS, seperti New York bahkan sudah melarang penjualan rokok elektrik dengan rasa mint dan mentol untuk mencegah penyakit paru-paru terkait vape.

Di Indonesia sendiri, belum ada pelaporan dan pencatatan penyakit paru-paru terkait vape.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengatakan belum ada tata laksana terkait penyakit akibat vape di seluruh dunia. Akibatnya, kebanyakan pasien didiagnosis dengan pneumonia atau radang paru biasa, tanpa diketahui penyebabnya.

"Mungkin saja kasus serupa banyak ditemukan oleh dokter-dokter lain, tapi hanya digolongkan sebagai penyakit paru saja," kata Agus, beberapa waktu lalu

Rokok Elektronik (Vape) Telah Membunuh 7 Orang, New York dan California Melarang Penggunaan Vape yang Memiliki Rasa

Bertambah seorang, setelah sebelumnya 6 orang meninggal akibat rokok elektronik atau yang populer disebut Vape. Orang ketujuh di Amerika Serikat telah meninggal karena penyakit paru-paru misterius terkait vape pada hari Senin 16 September 2019. Sebelumnya korban ke 6 adalah seorang wanita  berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki riwayat masalah kesehatan, menjadi sakit parah tak lama setelah menggunakan vape dan kesehatannya memburuk dengan sangat cepat. Tidak jelas apa jenis produk vape yang beliau gunakan, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh pejabat departemen Kesehatan Kansas.
Semenjak kematian keenam akkbat vape, perhatian tentang keamanan dan regulasi vape lebih ditingkatkan. Tak tanggung-tanggung, tiga lembaga di Amerika Serikat yakni Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau disingkat CDC), Administrasi Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration), dan Departemen Kesehatan Negara (State Health Departments) turun tangan untuk menyelidiki wabah ini. Para pejabat di lembaga-lembaga tersebut mengatakan bahwa mereka belum menemukan penyebab pasti atau hubungan yang jelas antara 7 kasus kematian akibat vape, tetapi ada beberapa hipotesis yang muncul.
Akibat kematian ini dan berbagai penyakit misterius yang muncul karena vape, New York dan California melarang penggunaan vape yang memiliki rasa sejak tanggal 16 September 2019. Media Esquire bahkan memprediksi bahwa pelarangan ini akan segera diterapkan untuk seluruh Amerika.

Berapa banyak orang yang sakit dan siapa yang meninggal?

Hingga hari Selasa ini, 18 September 2019, ada lebih dari 450 kasus penyakit paru-paru yang terkait dengan penggunaan vape yang dilaporkan ke CDC. Sebelum kematian ketujuh di California (untuk kedua kalinya), enam kematian dilaporkan di California, Illinois, Indiana, Minnesota, Oregon, dan Kansas.
Kematian pertama akibat penyakit paru-paru terkait dengan vape di Amerika Serikat dilaporkan di Illinois pada bulan Agustus. Orang yang meninggal adalah orang dewasa. Oregon menjadi tempat pelaporan kematian kedua , kemudian Minnesota, Indiana, dan California . Kematian keenam, dilaporkan pada 10 September 2019 adalah di Kansas .

Apa yang sudah ditemukan terkait investigasi penyakit akibat vape?

Investigasi tiga lembaga yang telah dijelaskan sebelumnya terhadap hubungan antara aktivitas memakai vape dan penyakit paru-paru yang parah masih sedang dilaksanakan dan belum dirilis hasilnya. Namun semua kasus yang dilaporkan telah mengindikasikan penggunaan vape dan beberapa pasien telah melaporkan menggunakan vape yang mengandung produk cannabinoid, seperti Tetrahydrocannabinol (THC) .

Pejabat kesehatan New York mengatakan bahwa kadar vitamin E asetat yang sangat tinggi ditemukan di hampir semua produk vape korban kematian yang menjadi bagian dari penyelidikan. Bahan vitamin E adalah ‘fokus utama’ dalam penyelidikan penyakit vaping, kata pejabat CDC.
Beberapa produk yang ditemukan mengandung vitamin E asetat adalah vape rasa permen. Gubernur New York Andrew Cuomo langsung turun tangan dan memerintahkan departemen kesehatan Amerika untuk mengeluarkan panggilan pengadilan ke tiga perusahaan yang memasarkan bahan kimia pengental untuk perusahaan yang memproduksi cairan vape. Kedepannya akan lebih banyak perusahaan yang diselidiki. Pusat Kesehatan di New York memperoleh sampel pengental dari ketiga perusahaan tersebut dan menentukan bahwa komposisi pengental hampir 100% minyak vitamin E asetat.

Apa kata Dokter?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau disingkat CDC) mengatakan vape tidak boleh digunakan oleh remaja, dewasa muda, wanita hamil, atau orang dewasa yang saat ini tidak menggunakan produk tembakau.

Sementara penyelidikan terhadap wabah penyakit paru-paru akibat vape masih sedang berlangsung, masyarakat harus mempertimbangkan untuk tidak menggunakan produk-produk vape.  Pengguna vape  harus memantau diri mereka sendiri dan segera melaporkannya ke rumah sakit terdekat jika muncul gejala-gejala yang berkaitan dengan paru-paru. .
“Sudah waktunya untuk berhenti menggunakan Vape,” kata Dr. Lee Norman, sekretaris Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas setelah mengumumkan korban kematian keenam akibat vape.
“Jika Anda atau orang yang dicintai menggunakan vape, tolong hentikan. Kematian dan ratusan kasus cedera paru-paru bisa terus meningkat. Saya sangat prihatin dengan kesehatan dan keselamatan warga Kansas yang menggunakan produk vape dan mendesak mereka untuk berhenti sampai kita dapat menentukan hubungan antara vape, cedera paru-paru, dan kematian” lanjut Norman.
Sebelumnya, asosiasi kesehatan paru-paru di Amerika Serikat memperingatkan bahwa vape tidak aman dan dapat menyebabkan kerusakan serta penyakit paru-paru yang tidak dapat disembuhlkan.
“Tidak seorang pun boleh menggunakan vape atau produk tembakau lainnya. Pesan ini bahkan lebih mendesak hari ini menyusul meningkatnya laporan penyakit dan kematian terkait vape secara nasional di Amerika,” kata Harold Wimmer pemimpin asosiasi tersebut.
“Asosiasi medis Amerika merekomendasikan siapa pun yang baru-baru ini menggunakan produk-produk vape untuk mencari perawatan medis segera jika mereka mengalami efek kesehatan yang merugikan, terutama batuk, sesak napas atau sakit dada,” kata Dr. Patrice Harris, presiden asosiasi.
“Kami mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk mempercepat regulasi rokok elektronik dan menghapus semua produk yang tidak diregulasi dari pasar,” kata Harris menambahkan. “Kami juga meminta FDA untuk segera melarang rasa, serta praktik pemasaran, yang meningkatkan daya tarik produk-produk vape kepada kaum muda.”
Bagaimana dengan di Indonesia?
Sementara penyelidikan ini sedang berlangsung, maka Warstek menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan rokok elektronik atau vape.
Referensi:
1.New York Just Banned Flavored Vapes. Is All of America Next? . Disadur dari Esquire. Diakses pada 18 September 2019.
2. TERRIFYING VAPE DISEASE HAS NOW KILLED FIVE PEOPLE. Disadur dari Futurism. Diakses pada 13 September 2019.
3. A sixth person died from vaping-related lung disease. Here’s what you need to know. Disadur dari CNN. Diakses pada 13 September 2019.
4. A 7th person has died from vaping-related causes. The CDC is stepping up its probe of e-cigarette illnesses. Disadur dari CNN. Diakses pada 18 September 2019.


BAB 3 : Penutup

Kesimpulan

Meskipun sebagian besar masyarakat menganggap bahwa vape lebih aman dibanding rokok konvensional, namun dokter dan peneliti membuktikan bahwa vape sama bahayanya dengan rokok konvensional. Vape menyebabkan penyakit pada paru – paru. Peneliti menamainya dengan EVALI. Penyakit ini masih didalami penyebabnya dan bagaimana mengobatinya.
Diharapkan kepada para pembaca untuk menghindari segala hal ang dapat merusak kesehatan, termasuk dalam hal ini adalah vape.

 Daftar Pustaka



Untuk file PDF, klik link dibawah ini

Komentar