(Esai) Laboratorium Virtual Untuk Membantu Pemahaman Dalam Pembelajaran Sains Selama Pandemi

 

Oleh : David Irfan Jasir

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan manusia, dimulai dari bidang kesehatan, ekonomi, sosial, bahkan pendidikan. Manusia harus beradaptasi untuk dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lancar dan tidak terjebak dalam masalah yang disebabkan oleh pandemi ini.

Dunia pendidikan pun juga beradaptasi dengan kondisi pandemi ini dengan cara melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Langkah ini ditempuh sebagai satu-satunya solusi untuk mencegah penyebaran virus serta adanya tuntutan kewajiban untuk tidak menghentikan kegiatan pendidikan meski kondisi pandemi saat ini yang sedang sulit. Pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan menggunakan sejumlah teknologi untuk mendukung dan memperlancar penyaluran dan penyerapan ilmu. Penggunaan teknologi merupakan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan dan terkhusus untuk kondisi pandemi saat ini, diperlukan sejumlah inovasi pendidikan yang terunggul dan termutakhir yang diadopsi dari berbagai inovasi teknologi terkini. Contoh inovasi tersebut adalah penggunaan laboratorium virtual untuk mendukung kegiatan pembelajaran sains.

Laboratorium virtual merupakan media simulasi kegiatan praktikum atau eksperimen sains secara virtual berbasis perangkat lunak yang beroperasi dengan perangkat komputer atau gawai elektronik lainnya. Laboratorium virtual dirancang sedemikian rupa untuk menghadirkan suasana kegiatan praktikum seperti di laboratorium konvensional dengan berbagai bahan, peralatan, metode, dan modul untuk mendukung aktivitas pembelajaran sains menjadi lebih mudah. Dengan laboratorium virtual, kegiatan belajar siswa dapat dilakukan melalui pendekatan studi kasus, berinteraksi dengan peralatan laboratorium, melakukan dan menganalisis eksperimen, hingga mengevaluasi eksperimennya. Keberadaan laboratorium virtual akan menghadirkan suasana belajar menjadi lebih dinamis dan aktif.

Ada berbagai jenis dan model dari laboratorium virtual. Ada yang berupa situs atau aplikasi yang dapat diakses dengan komputer maupun ponsel. Ada juga yang berupa perangkat lunak berteknologi virtual reality yang menggunakan perangkat khusus seperti perangkat Head Mounted Display untuk menggunakannya. Apapun jenisnya, apabila digunakan secara optimal, maka tujuan dari proses pembelajaran akan tercapai. Beberapa contoh laboratorium virtual yang dapat diakses dan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran sains diantaranya seperti Laboratorium Maya Rumah Belajar Kemdikbud, PhET Interactive Simulations University of Colorado, Go-labz, LabXchange, dan lain sebagainya. Beberapa universitas, lembaga pendidikan, dan lembaga ilmu pengetahuan juga memiliki dan mengelola situs dan perangkat laboratorium virtual masing-masing.

Penggunaan dari laboratorium virtual dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kedua hal tersebut dirasakan oleh berbagai kalangan pengguna laboratorium virtual, utamanya oleh peserta didik dan juga pengajar. Kelebihan dan manfaat dari diterapkannya laboratorium dalam proses belajar-mengajar diantaranya yaitu, yang pertama, keberadaan laboratorium virtual sebagai media pembelajaran berperan sebagai katalisator dalam proses pembelajaran guna mendukung tercapainya proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Laboratorium virtual akan membantu siswa dalam memahami berbagai materi sains yang dipelajari secara benar dan menyeluruh, mengetahui penerapannya dalam kehidupan, serta mampu memecahkan berbagai permasalahan di kehidupan dengan menggunakan ilmu sains yang dipelajarinya.

Kegiatan pembelajaran akan lebih personal apabila menggunakan laboratorium virtual sebagai media pembelajarannya. Menurut teori Perkembangan Proksimal oleh Vygotsky (1978), setiap siswa memiliki zona optimal masing-masing dalam menerima proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar harus disesuaikan dengan mempertimbangkan kecepatan pemahaman dan kebutuhan masing-masing siswa. Laboratorium virtual dapat mendukung siswa dengan gaya belajar yang berbeda dengan memberikan pengalaman multi-indera. Siswa dapat memahami suatu praktikum dengan lebih bebas, memahami metode praktikum dengan lebih leluasa, tidak perlu khawatir dengan kesalahan, dan dapat mengulang berkali-kali suatu praktikum sampai mampu merumuskan kesimpulan sendiri dari praktikum yang dilakukannya.

Laboratorium virtual juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan merangsang kreativitas siswa. Laboratorium virtual akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif. Siswa akan lebih aktif terlibat dalam kelas dengan bertanya, menjawab, dan mencoba sendiri berbagai eksperimen yang ada dalam laboratorium virtual. Kegiatan pembelajaran pun tidak lagi membosankan yang mana bosan merupakan kasus yang sering terjadi pada pembelajaran sains di sekolah apabila metode penyampaian materi tidak melibatkan siswa secara aktif. Kreativitas siswa juga akan meningkat karena dari laboratorium virtual, siswa dapat dengan bebas merumuskan dan menyelesaikan suatu masalah dalam eksperimen dengan berbagai percobaan yang dilakukannya.

Selain kelebihan, penggunaan laboratorium virtual juga memiliki beberapa kekurangan, seperti penggunaan yang rumit apabila belum terampil dalam memanfaatkannya. Beberapa siswa yang masih belum awam dengan teknologi yang diterapkan pada laboratorium virtual akan kesulitan dalam menjalankan praktikumnya. Namun, hal ini dapat diatasi dengan memberikan petunjuk dan pelatihan penggunaannya. Akses internet juga diperlukan untuk memakai laboratorium virtual sehingga laboratorium virtual hanya dapat diakses di daerah – daerah yang telah terjangkau internet saja. Lagi, masalah ini dapat diatasi karena kedepannya, jaringan internet akan semakin meluas dan menjangkau berbagai pelosok daerah. Penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran sains tidak memberikan pengalaman riil sehingga siswa dapat merasakan kebingunan ketika melakukan praktikum secara riil di laboratorium konvensional.

Masih banyak lagi kelebihan dan kekurangan dari penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran sains. Apabila laboratorium virtual digunakan secara optimal, maka tujuan dari kegiatan pembelajaran akan tercapai, yaitu siswa memahami ilmu sains dan menggunakan ilmu tersebut di kehidupan sehari-hari serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

Penggunaan laboratorium virtual sebagai media pembelajaran, terkhusus untuk kondisi pandemi saat ini, sangatlah penting dan vital. Ilmu sains tidak dapat hanya diajarkan dengan teori dan penjelasan tertulis, namun juga harus melibatkan visualisasi di kehidupan nyata. Dikarenakan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk mengadakan kegiatan pembelajaran dan praktikum di laboratorium konvensional, maka laboratorium virtual dapat menjadi solusi untuk membantu siswa dalam memahami ilmu sains.

 

Daftar Pustaka

1.      Wibawanto, Wandah. 2020. Laboratorium Virtual Konsep dan Pengembangan Simulasi Fisika. Semarang : Penerbit LPPM UNNES

2.      Muhammad, Zulharki. 2018. “Laboratorium Virtual Sebagai Media Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Fisika dan Kreativitas Siswa SMA”, https://isnet.or.id/, diakses pada 11 Juli 2021

3. Imron, Muhammad. 2012. “Ayo Manfaatkan Laboratorium Virtual”, https://mazguru.wordpress.com/, diakses pada 11 Juli 2021

4.      Latief, Riskayati. 2020. “Laboratorium Virtual (Virtual Lab) Alternatif Praktikum Biologi di Masa Pandemi Covid-19, https://radarsulteng.id/, diakses pada 11 Juli 2021

Komentar