Ilustrsi Negosiasi Sumber Gambar : https://student.unud.ac.id/125588/news/68518 |
A. PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI.
Sebelum mengenal apa itu teks negosiasi, kita harus tahu apa itu negosiasi. Menurut KBBI, negosiasi adalah proses tawar – menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Adapun pengertian lainnya, negosiasi adalah penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa. Tujuan akhir dari bernegosiasi adalah kata sepakat. Dalam bernegosiasi terdapat beberapa pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda. Misalnya, antara pembeli dan pedagang. Pembeli berusaha menawar harga barang semurah mungkin sehingga masih memiliki sisa uang. Sedangkan pedagang berusaha menjual barang dengan harga setinggi mungkin supaya mendapatkan keuntungan. Dengan adanya negosiasi, pihak – pihak tersebut dapat mencapai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Negosiasi dilakukan untuk tujuan tertentu. Pada umumnya, negosiasi dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan,.
2. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
3. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan.
Selain tujuan, negosiasi juga memiliki beberapa manfaat yaitu untuk menciptakan jalinan kersa sama antara satu pihak denga pihak yang lain atas dasar saling pengertian.
Adapun teks negosiasi adalah teks yang berisi rekaman negosiasi antara beberapa pihak dari awal mula permasalahan hingga mencapai suatu kesepakatan. Suatu negosiasi perlu dibuat dalam bentuk teks supaya orang lain dapat mengetahui suatu permasalahan dan bagimana permasalahan tersebut terselesaikan. Nantinya apabila orang tersebut menghadapi permasalahan yang sama maka orang tersebut telah mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
B. UNSUR – UNSUR PEMBANGUN TEKS NEGOSIASI.
Unsur – unsur pembangun teks negosiasi diantaranya sebagai berikut.
1. Partisipan.
Maksudnya, dalam negosiasi harus ada 2 pihak yang berbeda kepentingan. Biasanya terdapat pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang menawar. Terkadang, untuk memecahkan permasalahan, diperlukan pihak ketiga yang berperan sebagai penengah.
2. Adanya perbedaan kepentingan.
Dalam negosiasi, kedua pihak memiliki tujuan yang berbeda – beda. Misalnya, antara pembeli dan penjual. Pembeli berusaha untuk membeli barang yang murah dengan kualitas yang bagus, sedangkan penjual berusaha untuk menjual barang dengan harga setinggi mungkin supaya mendapatkan untung.
3. Ada pengajuan dan penawaran.
Pengajuan yaitu pernyataan pihak pertama yang memulai negosiasi dimana ia berusaha untuk membujuk pihak kedua supaya mau memenuhi permintaannya. Penawaran yaitu pernyataan pihak kedua berupa balasan atas pengajuan yang diajukan pihak pertama dimana pihak kedua berupaya membujuk pihak pertama supaya mau memenuhi permintaannya. Jadi, kesimpulannya, pihak pertama dan kedua berusaha untuk membujuk lawan bicara supaya mau melakukan apa yang masing – masing ingin dilakukan.
4. Ada kesepakatan sebagai hasil akhir negosiasi.
Setelah melakukan beberapa pengajuan dan penawaran, apabila pihak pertama dan kedua telah menemukan titik dimana semua pihak diuntungkan, maka terjadi kesepakatan diantara 2 pihak.
C. CIRI – CIRI TEKS NEGOSIASI.
Teks negosiasi memiliki ciri – ciri yang membedakannya dengan jenis teks yang lain. Ciri – ciri tersebut menjadi kekhasan dari teks negosiasi. Ciri – ciri dari teks negosiasi yaitu :
1. Menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
2. Mengarah pada tujuan praktis.
3. Memprioritaskan kepentingan bersama.
4. Merupakan sarana penyelesaian masalah.
5. Melibatkan 2 pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda.
D. STRUKTUR DAN POLA PENYAJIAN TEKS NEGOSIASI.
Pada dasarnya, semua jenis teks memiliki struktur berupa pembuka, isi, dan penutup. Struktur Pembuka berisi awalan menuju puncak isi dari teks. Di bagian ini tidak dijelaskan secara detail isi dari teks. Baru di bagian Isi, penulis menulis penjelasan dari suatu teks secara lebih detail. Di bagian akhir, ditutup dengan Penutup. Di bagian Penutup, penulis akan menulis kesimpulan dari isi suatu teks.
Untuk masing – masing jenis teks, ketiga bagian tersebut diperinci lagi sesuai dengan kegunaan suatu teks. Khusus untuk teks negosiasi, ketiga bagian tersebut diperinci lagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. Orientasi, merupakan bagian pembuka dalam teks negosiasi dimana pihak pertama akan memberikan salam kepada pihak kedua.
2. Pengajuan, di bagian ini, pihak pertama mulai mengajukan hal yang diinginkan.
3. Penawaran, bagian ini terjadi upaya saling balas – membalas antara pihak pertama dan kedua untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai kedua pihak.
4. Persetujuan, bagian ini, kedua pihak sama – sama telah menemui kesepakan yang saling menguntungkan kedua pihak.
5. Penutup, bagian dimana salah seorang pihak mengucapkan salam penutup dan terima kasih.
Struktur teks diatas merupakah struktur teks negosiasi dengan pola penyajian berupa teks cerita, baik itu dalam bentuk dialog, narasi, maupun gabungan keduanya. Namun, teks negosiasi juga dapat dibuat dengan pola penyajian berupa teks tulisan, seperti dalam bentuk surat penawaran dan pemesanan.
E. UNSUR KEBAHASAAN TEKS NEGOSIASI.
Setiap jenis teks memiliki unsur kebahasaan yang menjadi ciri khas teks tersebut. Termasuk teks negosiasi. Berikut ini adalah unsur kebahasaan teks negosiasi.
1. Menggunakan pasangan tuturan.
Pasangan tuturan yaitu tindakan saling memberi pesan dan saling merespons antar partisipan. Maksudnya, antar partisipan terjadi saling menjawab perkataan – perkataan lawan bicara. Berikut adalah contoh pasangan tuturan.
a. Mengucap salam > menjawab salam.
b. Bertanya > Menjawab
2. Menggunakan kalimat persuasif.
Menurut KBBI, persuasif adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Kalimat persuasif adalah kalimat yang digunakan untuk membujuk seseorang secara halus supaya orang tersebut mau melakukan apa yang kita inginkan. Dalam bernegosiasi diperlukan keterampilan berbicara secara halus, sopan, dan persuasif. Apabila kita bernegosiasi dengan bahasa yang santun dan persuasif maka lawan bicara kita akan menerima apa yang kita inginkan. Begitu juga sebaliknya.
Contoh Teks Negosiasi
Teks Negosiasi berbentuk Cerita-Dialog
Pembeli :
“Mas, Mangga sekilo berapaan?”
Penjual :
“Dua puluh ribu aja bu. Paling murah nih”
Pembeli :
“Kurang lagi ya mas, di pasar sebelah aja sepuluh ribu?”
Penjual :
“Gak boleh bu. Mangga ini kualitas bintang lima lo bu. Dipetik saat
matang di pohon lagi.
Dijamin manis dan gak busuk.”
Pembeli :
“Ah, masa sih?”
Penjual :
“Iya, bu. Percaya saya bu. Saya ini orangnya jujur dan gak pernah bo’ong”
Pembeli :
“Iya, iya mas. Saya percaya. Tapi kurangin lagi lah mas. Mumpung lagi
musim kan?”
Penjual :
“Okelah bu. Karena ibu percaya saya, saya jual lima belas ribu aja”
Pembeli :
“Okelah mas. Saya pilih ya? Nanti kalau ada yang asem sama busuk, saya
tukar ya?
Penjual :
“Silahkan bu. Dipilih saja. Dijamin manis dan gak busuk”
(Cerita di atas terinspirasi dari cerita di dalam buku
teks pelajaran Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016)
Teks Negosiasi berbentuk Cerita-Narasi-Dialog
Sudah lama Nando bercita – cita menjadi
pilot. Dia berkeinginan setelah lulus SMA ingin melanjutkan lagi ke sekolah
pilot. Namun, Ibunya melarang dia. Ibunya pengen ia menjadi dokter. Karena
Ibunya melarangnya, Nando pun berupaya untuk membujuk Ibunya. Nando sangat
bersikeras untuk menjadi pilot. Suatu kesempatan untuk berbicara pun datang.
Nando pun mendatangi Ibunya yang sedang bersantai untuk bernegosiasi.
“Permisi, bunda. Bisa diganggu?” Tegur
Nando meminta izin.
“Ya, silahkan. Ada perlu apa, nak?” Ibu
menjawab teguran Nando sambil menaruh majalah ke atas meja.
“Bu, Nando sangat ingin sekali menjadi
pilot, bu. Izinkanlah anak ibu ini bersekolah pilot, bu?”
“Sudah beribu-ribu kali dibilangin, Ibu
sangat tidak setuju kamu menjadi pilot. Ibu maunya kamu menjadi dokter” Ibu
yang mendengar permintaan Nando pun berubah air muka menjadi tidak senang.
“Memangnya kenapa ibu tidak setuju jika
Nando menjadi pilot?” Tanya Nando penasaran.
“Ibu takut jika kamu jadi pilot kamu ada
napa-napa. Ibu takut kamu celaka. Selain itu, Ibu pernah baca berita di koran
kalau sekarang kebutuhan akan pilot sedang berkurang sehingga banyak pilot yang
menganggur. Jadi, bagaimana jika kamu lulus sekolah pilot nanti? Apakah pasti
langsung bekerja? Kalau kamu menganggur, kamu mau menjadi beban bagi keluarga
mu? Ibu takut jika kamu menganggur, masa depan mu suram. Lagi pula, jika kamu
jadi dokter, banyak yang memerlukan jasa mu. Kamu bisa praktik sendiri. Bisa
bekerja di rumah sakit. Sekarang ini dokter sangat diperlukan. Jadi, masa depan
mu tidak akan suram.”
“Tapi, bu, Nando sudah bercita – cita
menjadi pilot sejak TK. Masa sih impian Nando yang sudah lama sejak kecil jadi
dibuang sia – sia. Kalaupun nanti Nando jadi pilot, Nando akan berusaha untuk
tetap menjaga keselamatan Nando sendiri. Jadi, ibu tidak perlu khawatir kalau
Nando akan celaka. Jika saat lulus jadi pilot Nando menganggur, Nando kan bisa
jadi guru pilot di sekolah pilot. Nando pernah baca meskipun kebutuhan pilot
sekarang kecil namun kebutuhan akan guru pilot sedang banyak. Yang menentukan
masa depan Nando, ya, Nando sendiri lah.” Bujuk Nando
“Memang, masa depan seseorang yang
menentukan orang itu sendiri. Namun, sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban
ibu untuk mengatur arah dan tujuan anak nya supaya tidak tersesat. Lagi pula
kan, ini demi kebahagiaan kamu dan orang tua mu supaya masa depan kamu menjadi
cemerlang.”
“Ya, sudah, supaya ibu bahagia,
bagaimana jika Nando sekolah dokter dulu, baru setelah Nando lulus dan menjadi
dokter, Nando akan sekolah pilot. Jadi, Nando dan ibu sama – sama senang.
Bagaimana?”
“Tapi, janji ya, kamu mau jadi dokter
dengan sepenuh hati?”
“Janji, Bu”
“Terus, saat kamu jadi pilot, kamu jaga
keselamatan mu, ya?”
“Iya, bu. Saya berjanji”
“Okelah kalau kamu memang berjanji. Ayo
ibu daftarin kamu ke kampus dokter!”
Akhirnya, setelah bernegosiasi cukup
alot, Nando berhasil membujuk ibunya supaya ia bisa menjadi pilot.
http://referensisiswa.blogspot.com/2017/01/teks-negosiasi-pengertian-struktur-isi.html
http://www.yuksinau.id/teks-negosiasi-pengertian-struktur-tujuan/#!
https://www.dosenpendidikan.com/teks-negosiasi-pengertian-ciri-kaidah-struktur-tujuan-manfaat-contoh/
Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X Revisi 2016 terbitan Kemendikbud
LIHAT JUGA POSTINGAN DARI KAMI YANG LAINNYA
INTEGRASI NASIONAL
TEKS BIOGRAFI
KERAJAAN KUTAI
KOMPONEN INFRASTRUKTUR POLITIK
https://www.dosenpendidikan.com/teks-negosiasi-pengertian-ciri-kaidah-struktur-tujuan-manfaat-contoh/
Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X Revisi 2016 terbitan Kemendikbud
LIHAT JUGA POSTINGAN DARI KAMI YANG LAINNYA
INTEGRASI NASIONAL
TEKS BIOGRAFI
KERAJAAN KUTAI
KOMPONEN INFRASTRUKTUR POLITIK
Terima kasih
BalasHapus